ALIH WAHANA FILM DUA GARIS BIRU



suasana di dalam kelas sedang terjadi pembagian hasil ujian
nilai dari 100 di sebutkan lalu dara dan beberapa anak lainnya berdiri
90 80 70 60 50 40 sampai dengan angka 40 baru lah tiba saat bima sendirian yang berdiri
guru terdengar menyelutuk

“bima lagi kan, gak punya masa depan kamu bim, malu sama sebelahnya” bima hanya bisa berkata
“iya pak”
 “yang penting kan gak nyontek” ucap dari untuk membela bima
anak-anak yang mendengarnya menertawakan “lebay,lebay” 
lalu ada salah satu anak yang berkata
 “pacaran terus sih, nikahin aja tuh pak” “hahahahahahaha” anak-anak sekelas pun ikut menertawakannya



bel berbunyi, sudah waktunya murid-murid untuk pulang
dara dan bima berjalan keluar kelas berdua sambil bercanda dan tertawa bahagia
sepulang sekolah, bima dan dara bermain ke rumah dara
sesampainya di rumah dara ternyata kosong tidak ada orang, dara mencoba memanggil-manggil asisten rumah tangganya tetapi tidak ada suara sautan

dara dan bima terlihat sangat bahagia sambil tertawa bersama dan becanda di setiap sisi rumah dara sampai akhirnya bima dan dara pun naik ke atas  bermain di kamar dara
bima di dandani dara sambil tertawa bersama, dara yang sangat menyukai korea mendadani bima supaya terlihat seperti artis korea kesukaanya
“ganti gaya dong” dara menyuruh bima untuk berpose seperti artis korea 
“buat post di instagram nih” dara tersenyum sambil melihat hasil jepretannya
  “kamu bilang buat wallpaper doang ya ra” bima nampak kaget
“iya buat wallpaper sama buat post ig” dara membela diri sambil mengumpatkan hp nya
 “sini hp nya manaa sini” bima mencoba merebut hp nya dari dara sambil becanda  di penuhi tawa

mereka berdua berebut hp dara sambil becanda-canda sampai akhirnya jarak bima dan dara sangat dekat dan semakin dekat, bima membelai bahu dan rambut dara sambil berkata
 “dar” dengan tatapan yang dalam
 “bim” dara menatap bima dengan tatapan yang dalam juga sampai wajah mereka semakin dekat dan sangat dekat

         =======================



dara dan bima terbangun di atas kasur di dalam kamar dara dengan di tutupi selimut 
“tadi sakit ya?” bima bertanya pada dara
menghembuskan nafas yang dalam dan diam beberapa saat
dara tidak menjawab pertanyaan bima tetapi berkata
 “jangan bilang siapa-siapa bim” 
bima berbalik badan dan hanya bisa diam

     =================

keesokan paginya saat di sekolah, dara mendiamkan bima begitu saja
bima mencoba untuk menyentuh tangan dara tetapi dara menjauh

saat jam pelajaran olahraga hari sangat panas, dara terlihat kepanasan lalu tiba-tiba bima beridri di depan dara sehingga sinar matahari tidak mengenai tubuh dara


“bim ngapain kamu di situ” guru olahraga meneriaki bima yang sedang bediri di depan dara 
“kasian nih dara saya kepanasan” anak-anak yang mendengarnya lalu meledek menertawakan
“dara kok kamu tahan sih” dara hanya tersenyum sambil mengaharahkan badannya menyenggol bima
 “dah baris-baris” guru olahraga menyuruh bima untuk baris, sepanjang jam pelajaran olahraga bima mengisengi dara dengan memegang tangannya

           ===============

malam harinya
bima, dara dan teman-teman mereka makan kerang bersama
dara memisahkan kerang yang segar dengan kerang yang tidak segar, bima yang biasa saja makan kerang tidak segar meledek dara karena tidak mau makan kerang itu. dara yang tidak terima lalu memakan kerang itu. setelahnya dara tersedak dan batuk lalu mual dan berlari keluar, bima menghampiri dara lalu mengantarnya pulang. sesampainya di rumah dara, ibunya berkata untuk tidak memakan kerang yang tidak segar itu lagi. bima meminta maaf lalu pulang.

      ==============

di kamar rumah, dara sedang berasa di kamar memakaikan puput adiknya kuteks sambil mendengar puput bermain ukulele sambil melantunkan lagu jikalau-sheila on 7
puput mengisengi dara sehingga membuat dara becanda dengan puput “gigit nih” sambi ingin menggigit kaki puput
 “galak banget mau pms ya” lalu puput meninggalkan dara di kamar sendirian. dara terdiam sambil memperhatikan jam pasirnya. 
dara berendam di kamar mandi sambil termenung memikirikan suatu hal.

     ===============

bima menunggu dara di sebuah mall, dara datang lalu mereka berdua pergi ke sebuah apotek dan berdiri di depan beberapa macam testpack, dara terdiam beberapa saat lalu saat dara ingin mengambil testpack tersebut datanglah penjaga apotek “cari apa kak?” dara lalu pergi begitu saja keluar dari apotek

di pinggir jalan, bima sedang memegang hp nya memperlihatkan dirinya yang sedang membuka aplikasi ojek online. bima menunggu, lalu saat tiba ojek online tersebut menyebutkan beberapa belanjaan bima yang terakhir adalah testpack, setelah itu bima memberikan uang dengan melebihkannya, ojek online itu masih saja diam sambil mengecek hp nya
“udah kan?” bima berbicara kepada ojek online “ya udah sih, cuma lagi nunggu aja” ojek itu berbicara sambil tersenyum “gak bisa di tempat lain?” bima berbicara dengan wajah yang cuek “ya iya ya enakan di tempat lain” ojek itu lalu jalan meninggalkan bima

di kamar dara, bima berdiri di depan pintu kamar mandi dan dara di dalam kamar mandi “gamau di tempat lain aja tes nya?” bima bertanya tapi dara hanya diam lalu menutup pintu kamar mandi
bima menunggu di kamar sambil memperhatikan penghargaan-penghargaan dara karena dara anak yang cerdas.

di dalam kamar mandi, dara memegang testpack yang melambangkan dua garis biru yang berarti dara positif hamil
dara hanya diam lalu keluar kamar mandi menyerahkan testpack itu ke bima, bima melihat testpack itu sambil melihat ke arah dara dengan keadaan diam

      ================

keesokan harinya saat di sekolah
dara izin untuk ke UKS sampai waktunya pulang dara keluar dari UKS mencari bima, mengejar-ngejar bima sampai saat di parkiran bima sedang mengambil motornya untuk bersiap pulang tapi bima mendengar dara memanggil lalu bima turun dari motor berjalan ke arah dara sambil terdiam lalu berlari pergi meninggalkan dara dan pulang menunggakan bajaj

sesampainya di rumah, bima langsung naik ke kamarnya yang letaknya di atas, tapi gagal karna pintu terkunci, bima pulang dengan wajah kesal dan sedih lalu duduk di tangga, ibunya menghampiri bima yang sedang terdiam.

malam harinya saat di meja makan
“motor kok bisa ketinggalan” ibu bima berbicara sambil menyiapkan makanan
“ya bisa” bima menjawab masih dengan keadaan aneh 
“atau jangan-jangan kamu narkoba ya? motornya kamu jual untuk beli narkoba? kayak si rizky anaknya bu ani?” ibu bima berbicara dengan menekan bima “ada apa sih bu” bapak bima tiba-tiba datang “bapak ya allah bapak anak kita narkoba pak” bapak bima hanya merespon dengan sabar sambil mengambil makanan
ibu bima terus-terusan mengoceh mengira bima menggunakan narkoba sampai bima kesal “nggak bu!” bima langsung menangis
 “pasti gara-gaea cewek ya? putus?” bapak bima berkata dengan sabar 
“bima kan udah ibu bilang jangan pacar-pacaran” ibu bima berbicara dengan nada yang membuat bima kesal lalu bima pergi ke kamar meninggalkan ibu dan bapaknya
ibu bima memanggil bima lalu bapaknya mendatangi bima yang sedang berada di dalam kamarnya. bapak bima bertanya kepada bima lalu menasihati bima
 “kalau kamu salah, minta maaf, minta maaf kalau kamu salah” bima menjawab “tapi bima salah besar pak” 
bapak bima tersenyum sambil menyenggol bima lalu berkata
 “kalo sudah jodoh gak akan kemana bim” bima hanya bisa  tersenyum

      ===================

dara di kamar sedang tiduran dan memegang buah strawberry dan menaruhnya di atas perutnya
di layar laptop terlihat artikel yang menjelaskan bahwa di umur kehamilan dara janinnya sebesar buah strawberry.
dara bangkit dari tempat tidur saat ada telephone, di depan rumahnya sudah ada bima, dara membukakan pagad untuk bima

“maaf ya aku brengsek banget ninggalin kamu, aku janji aku gak bakal——“
omongan bima terpotong karena dara menjawab 
“bakal apa? bakal apa? aku udah mikir kamu tinggal cari tempatnya dan aku gak mau minum obat” 
bima mengangguk
 “aku bisa tanya mba mila” 
“mba mila?” 
“iya ada lah itu tetanggaku dia pernah aborsi” dara hanya diam lalu menutup pintu pagar dan menguncinya meninggalkan bima di luar

       =================

saat di rumah, bima menghubungi temannya lalu berbicara di sekitar rumah bima
 “lo buntingin anak orang?” teman bima bertanya 
“yakali kagak lah” bima menjawab sambil tertawa 
“biasa tugas sekolah gimana sih lu” bima beralasan 
“yailah tugas sekolah, jaman gue dulu gak ada nanya-nanya tempat buat gugurin kandungan” tiba-tiba bapak bima datang “astaghfirullah  udah waktunya sholat udah adzan” bima menjawab 
“iya pak sebentar lagi” 
teman bima menyelutuk 
“pak tadi anaknya nanya——“ belum sempat di lanjutkan, bima memotong 
“eh apasih ngga ngga!” lalu bima pergi dan menghampiri ondel-ondel dan meminjam uang, ondel-ondel yang temannya bima itu memberikan uangnya untuk bima

        =================

bima dan dara pergi ke tempat menggugurkan kandungan
sambil menunggu, bima memesan jus strawberry dua, dara terdiam sambil memperhatikan strawberry itu hancur saat di blender
setelah jusnya jadi,
dara lari ke atas lalu bima mengejarnya “apansih ra” dara menangis lalu mengarahkan tangan bima ke perut dara

 “kamu ngerasain ga” bima terdiam
dara menangis sambil menceritakan dulu saat mamanya hamil puput dara sering bermain dengan puput yang ada di dalam perut mama 
“ya terus kamu sekadang mau gimana?” “aku gatau bim, yang jelas aku gamau bunuh dia, aku gabisa” dara menjawab masih dengan penuh tangisan 
“aku serius waktu aku bilang aku gak akan pergi ninggalin kamu lagi, kita rahasiain ini sampe lulus SMA ya. tetanggaku perutnya di iket terus sampe ga keliatan, tiba-tiba lahiran aja”
“orang tua kita gimana?” 
“orang tua kita ya pasti maafin kita lah, ya paling awalnya aja yang bikin malu, yaa tapi kan malu juga ada batasnya, orang juga bakal bosen ngomongin kita” mereka berdua lalu terdiam

     ================

di rumah, dara memakai seragamnya tapi roknya sudah tidak cukup lalu dara memutuskan untuk tidak sekolah
bima datang kerumah dara membelikan dara rok baru yang ukurannya lebih besar dari sebelumnya, mereka memikirkan sampai kapan akan menyembunyikan kehamilan dara

 “tapi aku masih bisa ke korea gak ya?” dara tiba-tiba menanyakan hal tersebut
“ya bisa dong, kan kamu bisa kuliah duluan, nanti aku cari kerja terus nyusul kamu deh ke korea, atau gimana kalau kamu masukin aku ke boyband korea? bisa dong?” bima menjawab sambil meledek dan tersenyum
 “bisa sih, tapi kayaknya ngimpi deh” dara balik meledek bima. lalu dara berbicara tentang korea dan impiannya untuk kuliah di sana

     ================

di rumahnya bima dan bapaknya membicarakn tentang kuliah, bima ingin kuliah di jakarta harus di jakarta, bapaknya menyarankan untuk mencoba di jogja sedangkan ibunya bilang untuk mencoba bekerja. bima tidak setuju lalu 
“mba dewi kenapa boleh kuliah swasta?” 
“beda bima, itu kan bapak belum pensiun, lagi pula nilai kamu kan pas-pasan”
“pak kenapa sih harus mba dewi, ini bima mau sekolah yang bener loh, kata dara bima——“ ucapan bima terpotong karena ibunya
“ooohhh jadi kata dara”
bima menjelaskan bahwa bukan karna dara dan dara juga ingin kuliah di korea.

       =====================
di sekolah sedang jam olahraga, dara yang sedang menggunakan jaket duduk di pinggir lapangan lalu tiba-tiba terkena bola yang mengenai kepalanya lalu bima, guru dan teman-temannya segera menghampiri dara 

“apanya yang sakit? tarik nafas yaa” bima sangat panik
“bim perutnya, perut aku sakit bayinya gimana” dara berucap sembari tidak sadarkan diri karena kesakitan
guru dan teman-temannya melihat dengan wajah heran dan terkejut


orang tua dara datang ke sekolah sambil terburu-buru lalu datang ke ruang guru dan bertemu bima. orang tua dara berjalan ke UKS untuk menghampiri dara yang sedang beristirahat

“kita pulang sekarang, ayo kita pulang”
mama dara sudah tidak sabar
bima datang lalu berusaha membantu
“biar saya bantu ya om” 
“gak usah! gak usah kamu sentuh anak saya!” papa dara berteriak sambil menahan tangan bima yang ingin membantu
“ini memang salah saya” 
“ya memang salah kamu! kalau bukan karena kamu anak saya gak mungkin bandel kayak gini!” mama dara sangat emosi  lalu papa dara menampar bima dan ibu bima datang melerai sambil berkata bahwa ini kesalahan anak mereka bukan anaknya saja. papa dara sangat emosi berdebat dengan ibu bima tapi ayah bima merelai dengan sangat sabar, orang tua bima berkata bahwa bima memaksa dara 
“kamu di paksa kan? iya kan?” papa dara mencoba bertanya pada dara
“kita bisa lapor, kamu pasti di paksa iya kan?” mama dara juga ikut terus-terusan bertanya
“bener bim? ya allah bima” ibu bima berbicara kepada bima tapi bima tidak menjawab
“BIMAAA!” 
ibu bima meneriaki bima memarahi bima, bapak bima yang menenangkan ibu bima

“aku sayang sama bima” secara tiba-tiba dara mengatakan hal tersebut
bima yang mendengar hal itu langsung menghampiri dara

bima berkata akan bertanggung jawab, orang tua dara berkata bahwa tidak segampang itu. bima bilang akan bekerja untuk menghidupi dara


“saya akan tanggung jawab, saya akan kerja untuk membiayain dara dan anak saya” 
“kamu pikir gampang ya ngurus anak? ngurus anak bukan cuma saat hamil. tapi seumur hidup!” mama dara sangat marah

“kamu di keluarin dari sekolah kamu tau? cuma kamu yang di DO bima ngga, dan mereka lepas tangan” mama dara sangat kesal
bapak kepala sekolah dan guru olahraga datang untuk menjelaskan bahwa sebenarnya bukan seperti itu, mereka hanya ingin dara untuk tidak malu kepada teman-temannya
“saya pasti tanggung jawab tante, saya pasti bisa jagain dara” bima mencoba menjelaskan
“mulai hari ini kamu gak usah pulang ya ra, kamu mau tanggung jawab kan? mulai hari ini tanggung jawab untuk dara”
lalu mama dara pergi disusul papa dara yang mengejarnya. ibu bima hanya bisa menangis lalu melampiaskan emosi dengan menampar bima

mereka lalu pulang ke rumah bima melewati jalan berliku yang panjang melewati gang-gang untuk sampai ke rumah bima. dara tidur di kamar atas tempat bima tidur, bima datang untuk membawakan makan malam untuk dara yang sedang termenung di temani suara berisik tetangga bima

“nih makan dulu, maaf ya di sini emang berisik, temboknya tipis” bima bercerita di daerah rumahnya memang padat penduduk yang menyebabkan keberisikan. 
dara mendengarkan cerita bima sambil menyandarkan kepalanya di bahu bima

  =================

bima, dara dan ibu bapak bima ke rumah sakit intuk mengecek kehamilan dara, kandungan dara normal-normal saja tetapi dara tidak boleh stress dan harus beristirahat di rumah 
“kamu harus menjaga dara agar tidak stress ya”
“itu aja dok?”
“bukan dong, kamu harus selalu sayangi dara karena dia sangat membutuhkan kasih sayang” 
dan beberapa pesan untuk bima tentang kehamilan dara.

   =======================

setelah beberapa hari tinggal di rumah bima, orang tua dara datang untuk menjemput dara lalu mereka pulang

sesampai di kamar rumah, dara di peluk adiknya, puput. puput bilang bahwa kemarin om dan tantenya ke rumah karena mamanya ingin memberikan bayi dara ke mereka, karena mama dara gak yakin dara bisa ngerawat bayinya
“mama pengen ngasih bayinya ke om adi dan tante lia karena gak yakin lo bisa ngurus. aneh ya kak? padahal kan kita keluarga bayinya, masa kita ga ngurusin” 
puput berbicara, dara terkejut dan langsung pergi menghampiri orang tuanya setelah mendengar ucapan puput
“mama tega ya, mama kenapa sih tega sama dara, mama mau ngasih bayinya ke om adi dan tante lia kan?!” 
“tapi dar mereka lebih siap untuk jadi orang tua” mama dara mencoba menjelaskan
“tapi dara orang tua dari bayinya ma!”
“dar jadi orang tua itu bukan cuma selama hamil 9 bulan 10 hari, tapi ini seumur hidup” 
“oh ya? tapi kenapa kemarin mama ninggalin dara” mendengar dara berbicara seperti itu, papa dara langsung mengusap bahu dara lalu bilang
“dara istirahat ya, nanti kita bicarakan lagi” dara pergi meninggalkan orang tuanya sembari berkata
“bima berhak tau juga ya ma”

  ========================

suasana di rumah bima selesai sholat berjamaan membicarakn tentang bima yang ingin di nikahkan dengan dara, ibu bima menjelaskan bahwa lebih baik di nikahkan, dan berusaha menjelaskan kepada bapak bima agar mengizinkan pernikahan tersebut.

bima di kamar sedang bermain game, lalu kakaknya, mba dewi datang dan berteriak
“Bima buka pintunya! gue jauh-jauh dari bandung ke sini cuma buat lo”
bima akhirnya membukakan pintu.
saat bima mba dewi masuk, mba dewi memukuli bima sambil menangis dan berteriak memarahi bima karena telah bodoh susah menghamili anak orang
“makanya hp jangan di buat main game doang!”
mba dewi juga sedih dan kecewa karena dia malu dengan tunangannya karena sebentar lagi mereka akan menikah, mba dewi lalu menangis penuh kecewa

pagi harinya, bima dan keluarga kecuali mba dewi bersiap ingin pergi ke rumah dara untuk melamar dara, membawa seserahan, saat di dalam mobil menuju rumah dara, ada tetangga yang menyelutuk 
“wih bu rt mau kondangan nih, eh mau nikahan kayaknya nih” sambil tertawa.
ibu bima hanya bisa tersenyum
“eh eh tungguin tungguin” mba dewi berlari ke arah mobil, berubah pikiran menjadi ingin ikut

sesampainya di rumah dara, mereka membicarakan maksud untuk melamar dara, mama dara yang nampak kurang setuju akhirnya mengiyakan hal tersebut

 ==================

hari di mana akan dilaksanakannya pernihakan pun tiba. beberapa teman dara ikut hadir
“saya terima nikah dan kawinnya dara yurika binti david farhadi dengan mas kawin tersebut di bayar tunai”
“sah, alhamdulillah”
suasana pernikahan yang di penuhi denga kekecewaan dari keluarga daradan bima

setelahnya bima tinggal di rumah dara untuk beberapa waktu, di dalam kamar dara mengobrol tentang dirinya yang ingin ke korea dan menyuruh bima untuk tetap masuk sekolah. di sekolah pun bima di jauhi oleh teman-temannya

bima bekerja di restoran milik papa dara, bima melakukan pekerjaan dan menjalani hari-harinya dengan keadaan bahagia tapi bima sering bolos untuk bekerja. sampai akhirnya bima di berhentikan dari pekerjaannya
“kamu berhenti kerja, kamu fokus sekolah aja” bima pulang dengan wajah kesal

   ==============

di kamar dara, terjadi perdebatan antara dara dan bima karena bima yang sering bolos dan tidak pernah belajar, dara dan bima juga berdebat mengenai kehidupan pernikahan mereka. 

bima bilang bahwa dia bolos karna untuk bekerja agar mendapatkan uang. setelah perdebatan panjang akhirnya dara keluar kamar meninggalkan bima sendiri 

dara duduk di ruang tamu di temani mamanya, bima datang untuk pamit pulang dengan alasan disuruh orang tuanya.

keesokannya teman-teman dara datang untuk menghibur dara, bercanda tawa lalu mereka pergi jalan-jalan ke mall, saat dara mencoba baju, dara sedih karena bajunya tidak muat, air susunya tiba-tiba keluar dan membuatnya semakin bingung dan menangis.

sesampainya di rumah, mama dara menghampiri dara ke kamar untuk menanyakan hal air susu dara yang sudah keluar, lalu mengobrol dengan dara mengenai kehamilannya dulu
mama dara juga menemani dari dengan mengusap perut dara,memeluk dara, dan menyanyikan lagu untuk bayi yang ada di perut dara.

keluarga dara dan juga keluarga bima datang ke rumah sakir untuk mengecek keadaan kehamilan dara

“sehat bayinya” ucap dokter yang memeriksa
“ada yang mau tau jenis kelamin bayinya?” dara dan puput serentak menjawab
“Mau!!”
“hmm jenis kelaminya laki-laki”
“hah? saya kira perempuan dok karena dari test pack nya warna pink, saya kira kalo laki -laki itu dua garis biru ya dok harusnya” bima berbicara sambil cengengesan, keluarga yang lain diam dan heran

bima dan dara berjalan-jalan santai di dekat rumah dara membicarakan tentang bayi mereka yang ingin di ambil oleh om adi dan tante lia. bima menyetujui pertemuan itu lalu tiba saat bertemu 

“apa saya dan dara nanti boleh ketemu sama anak kami?” bima bertanya 
“oh boleh dong, tapi biar gak ribet nanti panggil bima dengan sebutan om dan dara dengan sebutan tante atau kakak juga boleh” bima langsung menatap dara dan pergi keluar meninggalkan keluarga dara. dara keluar menghampiri bima 


“jadi orang tua seumur hidup bim, kita bisa cerai” secara mengejutkan dara mengatakan hal itu
“kamu mau ninggalin aku?”
dara menjawab dengan anggukan
“kamu gak sayang sama aku?”
“sayang bim, sayang banget. ini untuk masa depan kita” bima hanya terdiam

  =====================

di ruang tamu rumah dara, berkumpul keluarga dara dan keluarga bima membicarakan perceraian dara dan bima
ibu bima tidak setuju dengan keputusan ini

“kenapa kita seperti mempermainkan agama? kenapa harus korea? ada apa di korea?” ibu bima bertanya

“ada masa depan saya tante, saya tidak mau membiarkan anak saya begitu saja”

“bima sedang belajar jadi seorang ayah”
ibu bima membela

“dara juga sudah semenjak dia mengandung anaknya” mama dara tidak menerima pendapat ibu bima lalu mereka berdebat mengenai pernikahan bima dan dara

“maaf, lebih baik pembicaraan ini di lanjutkan setelah dara melahirkan” bima menengahi karena melihat keadaan dara yang sudah mengkhawatirkan

sesampainya di rumah bima, ibu bima terlihat sangat kesal dan penuh emosi mengulek bumbu kacang untuk membuat gado-gado

“adam itu cucu ibu juga!”
“siapa adam bim?” mba dewi bertanya sambil berbisik
“itu ibu udah buat namanya”
“BIMA! kamu itu jadi laki-laki harus tegas! ajarin pak anaknya” bapak bima dengan sabar mengiyakan
mba dewi menasihati ibu bahwa mengurus anak itu tidak gampang, tapi ibu bima meyakini kalau keluarga mereka pasti bisa mengurus bayi itu.

   ==================

dara sedang merapihkan pakaian dan apa saja yang akan di bawa ke korea
“ngga mau beli baju bayi dulu?” papa dara menawari dara
“boleh pa” dara terlihat tersenyum
mama masuk kamar dan bilang
“yuk”
“tadi papa ngajak aku buat cari baju buat bayi aku”
“kan semua perlengkannya bakalan di urus tante lia, kamu lahiran, bayinya di bawa pulang, lalu dara terbang ke korea”
mama dara tidak setuju
“maksud aku tuh biar dia beli barang buat anaknya ma” papa dara menjalaskan
“untuk apa?” mama dara tetap tidak setuju
“untuk anaknya” nada bicara papa mulai tinggi
papa dan mama dara berdebat mengenai hal tersebut sampai akhirnya dara yang melerai dengan cara menceritakan tentang dara semasa kecil

    ====================

bima menghampiri ibunya yang sedang merapihkan kue-kue untuk di jual
“maafin bima ya bu”
“ibu memaafkan pelan-pelan, allah saja maha pemaaf, masa ibu nggak bisa maafin kamu.”
lalu bima menangis memeluk ibunya sambil berbincang mengenai bima 
“coba dulu kita sering ngobrol kayak gini, ini yang ibu gak mau, adam di ambil sama orang lain. kamu itu orang tuanya, harus sering ngobrol. kamu memang tidak terlalu pintar tapi ibu yakin kamu bisa mengurus adam” ibu berbara sambil mengusap rambut bima

setelahnya bima datang kerumah dara membawakan kerang
“kamu bawain aku kerang lagi?”
mereka mengobrol diiringi candaan soal kerang
“aku bakal nerima anak kita gimana pun dia, walaupun aku masih 17 tahun dan aku bakal jadi bapak yang nggak kuliah, tapi aku yakin adam——“ omongan bima terpotong dara
“adam?
“itu ibuku udah ngasih nama, aku seneng sih” bima bebicara sambil malu malu
“ohh okeii” dara pun ikut tersenyum
“aku sih kesini bukan untuk minta kita bareng-bareng terus, tapi aku mau kamu izinin aku buat ngerawat bagian dari kamu yang aku siap sayang selamanya. tolong pikirin ya” bima mengatakan sambil tersenyum. dara tersenyum sembari membuka pintu pagar dan mengambil kerang yang dibawa bima.
“tapi kamu jangan makan ya, aku baca kalo kerang di jakarta mengandung merkurius” bima berkata dengan polosnya
“merkuri” dara tertawa sambil mengoreksi
“iya itu maksud aku” mereka berdua tertawa diiringi dengan senyuman.
dara masuk ke kamar dan menaruh kulit kerang di atas perutnya.

   ===============

“dara itu yakin bima bisa jadi bapak yang bener” dara berbicara kepasa mamanya saat keluarga mereka sedang sarapan
“terus mama harus bilang apa ke tante lia dan om adi?!”
“batalin aja!” 
“gampang banget kamu, enak aja batal-batalin emangnya belanja online apa?!” dara lalu menghampiri mamanya 
“mama juga gampang banget ngasih cucu mama” dara meninggalkan mamanya begitu saja
“ngomong apa kamu! dara!” mama dara mengejar dara sambil mengatakan banyak hal, semua hal yang dianggapnya telah di lakukan dengan benar dan tidak gampang melewatinya. 
papa dara lalu datang
“biar aku yang ngomong”
papa dara mengatakan bahwa dara harusnya tidak berbicara seperti itu dengan mamanya. dara kesal lalu masuk ke kamarnya.

  ==================

dara membuat kotak yang berisikan surat dan beberapa barang untuk adam
“dear adam, mungkin suaru hari nanti kamu berpikir kalau kamu lahir dari sebuah kesalahan, mungkin memang iya, tapi yang penting kelahiran adalah bukti dari kebaikan semesta” begitu tulisan dara dalam suratnya

  =================

tiba saatnya di mana dara akan melahirkan, di kamar sebuah rumah sakit
“mam, adam harus sama keluarganya, harus punya kenangan, bima gak akan sangguo sendirian” ucapan dara sebelum melahirkan

proses melahirkan dara normal, setelah bayinya lahir, dara harus melakukan operasi yang resikonya dara bisa meninggal, opsi lainnya adalah di lakukan pengangkatan rahim dara. bima menandatangani keterangan bahwa menyetujui operasi pengangakatan rahim.
saat operasi di lakukan, keluarga dara dan keluarga bima menangis sedih sambil saling menguatkan.

  =============

operasi telah selesai, bayi laki-laki bernama adam itu sedang di gendong mama dara dan di cium papa dara, orangtua bima menghampiri sambil tersenyum

dara sudah sadar dari operasi, bima datang sambil menggendong adam, lalu menyerahkan adam ke dara untuk di gendong. mereka membicarakan suatu hal dan dara bilang

“menurut kamu adam bakal ngertiin aku ga ya?” dara bertanya
“adam bukan cuma ngerti, dia bakal bangga punya ibu kayak kamu, maafin aku ya gak adil banget kalo kamu yang nanggung semuanya sendiri” 
“adam itu udah lebih dari apapun bim”
dara meyakinkan bima dan saling bertatapan juga terseyum

 ================

tiba waktunya dara untuk pergi,
dara dan bima di depan rumah sakit berpelukan perpisahan
mama dara datang menggendong adam bersama ibu dan bapak bima.
dara mencium adam, lalu adam di berikan kepada ibu bima untuk di gendong. dara pergi menggunakan mobil meninggalkan bima dengan penuh tangisan, bima pulang menggunakan mobil sambil menggendong adam melihat ke luar jendela.






Comments